Setelah puas berbasah-basah di Pantai Goa Cina, aku dan mas Adi Latief melanjutkan perjalanan ke Pantai Clungup. Lokasi pantai ini terletak sekitar 500 meter dari Goa Cina dan tersembunyi di balik bukit. Itu pun harus ditempuh dengan berjalan kaki. Inilah penyebab mengapa banyak yang tahu keberadaan nya. Silakan cek peta nya untuk mengetahui lokasi pastinya.
500 Meter Jalan Kaki = Setengah Jam
Setelah menanyai penduduk sekitar tentang lokasi Pantai Clungup, kami dianjurkan menelusuri pinggiran pantai Goa Cina. Menembus hutan. Melewati pematang sawah-sawah yang sepi. Duh! Jalanan benar-benar sangat sepi. Makanya aku sarankan kalian jangan pernah pergi sendirian di area ini.
Harus berusaha menebak saat beberapa kali menemui jalan bercabang. Mengandalkan insting sambil berusaha menguping suara laut yang semakin kencang terdengar. Berhubung belum tahu seberapa jauh lokasi tujuan, kami berusaha menahan diri untuk tidak mampir-mampir ke spot-spot menarik yang kami temui di sekitar jalan.
Setelah setengah jam lebih bermandi peluh, kami akhirnya menemukan pantai tersebut. Namun ada bukit yang harus kami lalui terlebih dahulu. Menaiki bukit tidak terlalu sulit karena tidak terlalu menanjak. Justru malah saat turun yang agak susah. Apalagi bebatuan yang dijadikan tangga/ pijakan sederhana sudah rusak.
Pantai Clungup Walau Cakep Tapi Sepi Pengunjung
Layaknya Pantai Goa Cina sebelumnya, pantai ini memiliki ombak ganas khas Samudera Hindia yang cukup berbahaya. Kendati begitu, keindahan terpancar jelas pada warna Air laut yang sebiru langit cerah dan buih-buih ombak memutih layaknya soda.
Tepi pantai untuk berjalan cukup sempit dari ujung ke ujung. Ombak nakal terus menerus menyapu keseluruhan pasir pantai. Untungnya ini masih siang sehingga air masih surut. Kemungkinan jika malam hari, air pasang akan menenggelamkan seluruh pesisir pantai.
Saat kami tiba di sini, tidak ada satu pun pengunjung selain aku dan Mas Adi. Lokasi pantai clungup yang tersembunyi dan sulit diakses menjadi salah satu faktornya. Efeknya pantai ini sangat bersih dari sampah.
Lagi-Lagi (Tidak) Jadi Renang
Aku sebenarnya ingin sekali berenang. Namun Mas Adi melarang. Ombak di sini cukup berbahaya. Jika sampai terjadi sesuatu, kami tidak tahu akan minta tolong kepada siapa. Apalagi Di Pantai ini tidak ada sinyal internet sama sekali. Makin bahaya tuh.
Kendati begitu, tetap saja kami mencoba bersenang-senang sedikit. Walau tidak harus mandi dan berenang. Kami nekat bermain-main dengan semburan ombak. Lucu deh hasilnya. Hahaha.
Puas bermain air, aku dan mas Adi lanjut mengabadikan suasana pantai dengan memoto dan merekam suasana seluruh sisi pantai Clungup yang indah ini. Di sini iseng-iseng aku mencoba membuat VLOG (Video Blogging) dengan kamera smartphone ku. silakan saksikan aksi ku pada video di bawah ini. Malu-maluin banget.
Satu jam berlalu,mulai berdatangan lah pengunjung lain. Mereka terdiri dari 3 pasang remaja wanita dan pria. Kasian sekali mereka, soalnya sempat tersesat di jalan menuju kemari.
Saat itu pula, Aku dan Mas Adi memutuskan untuk segera kembali ke area Goa Cina. Udah puas kok. Perjalanan pulang dimulai dengan memanjat bukit yang tadi kami lewati. Sangat curam. Aku sampai ngos-ngos an setelah berhasil sampai di puncak. Mas Adi ngakak ngeliat stamina ku terkuras cuman dengan memanjat seperti itu aja.
Wes Puas! Saatnya Balik
Menusuri jalan pulang jadi agak lebih mudah. Kami sudah tahu jalan yang harus ditempuh. Panas terik dan sinar mentari menyengat kulit tangan dan wajah ku yang sempat tersiram air laut saat di Pantai Clungup tadi. Perih banget euy.
Beberapa menit perjalanan, kami berpapasan dengan sebuah danau yang dikelilingi sawah-sawah. Lokasi danau sekitar 50 meter dari pinggir jalan tempat kami berdiri. Dari jauh, Danau tersebut tampak sangat tenang dan indah sekali saat merefleksikan bayangan bukit-bukit di sekitar. Di tengah danau ada rumah dangau tempat seorang petani sedang istirahat siang. Kami ingin sekali ke situ dan menambah koleksi foto.
Sayangnya, kami tidak berhasil menemukan jalan untuk mendekati danau. Pinggiran sawah yang kami jejaki justru membawa kami ke arah buntu. Jengkel dan capek karena berputar-putar, akhirnya kami memilih untuk melanjutkan perjalanan pulang. Mau tak mau harus berpuas diri dengan hasil foto seperti di atas.
Lunch Bentar Sebelum Melanjutkan Perjalanan
Setelah kembali ke area Pantai Goa Cina. Mas Adi ngajak makan siang di salah satu warung. Harus hati-hati nih dalam memilih tempat makan di area wisata seperti ini. Pilihlah warung yang harga barang jualannya sudah tertera di papan menu.
Mas Adi makan Pecel plus ayam goreng sedang aku makan mie goreng dan nasi. Untuk minum, biasalah… Extra Joss. Minuman ini cukup menyegarkan tubuh dan mengembalikan stamina dan mood untuk melanjutkan perjalanan. Sambil rehat di warung yang teduh ini, kamu mereview semua foto dan video di masing-masing kamera. Aku juga sambil nyobain kaca mata pantai Mas Adi. Enak. Adem. Walau gelap.
Setelah istirahat siang, kami langsung berjalan ke tempat parkir untuk melanjutkan perjalanan. Tujuan berikutnya adalah Pantai Bajulmati yang kebetulan lokasi nya dekat, 3 km dari Goa Cina. Ulasannya akan aku bahas nanti pada Episode ke-3 dan terakhir dari artikel Weekend di Pantai ini.
Demikian cerita perjalanan kami ke Pantai Clunguk. Bagi kalian yang tertarik ke sini, pastikan tidak sendirian. Siapkan stamina untuk berjalan kaki 500 meter. Juga jangan mencoba untuk berenang karena ombak nya cukup berbahaya. (Bang Ganteng)
Review Pantai Clungup
-
Fun
-
Biaya
-
Lokasi
Summary
Lokasi yang tersembunyi memang sulit untuk dijangkau orang awam. Namun keindahan pantai Clungup berhasil membayar semua letih. Apalagi tidak kena biaya.
Nah … yang sepi begini ini yang asik! Tapi kalau mau ke sana harus nyari temen yang enak diajak jalan bareng nih.
Iya. Aku juga berikutnya pengen ke tempat2 yg sepi. Pokoknya jangan ke situ sendirian.
Terima kasih sudah mampir.
Sepertinya masih sepi ya mas, belum banyak pengunjungnya…
seru buat dijelajah nih jadi agenda akhir tahun,…
Iya. Tapi hati-hati ya. Jangan sendirian ke situ. Jangan berenang di situ. Thanx udah mampir.
Emng disitu belom dibuka sebagai tempat wisata ya mas?…
Saya kurang tahu. Yang pasti tidak ada pengelola. tidak ada penjaga. Siapa pun bebas masuk tanpa bayar.
Jauh juga ya lokasi pantai ini, harus mendaki dulu.